Langsung ke konten utama

AKU DAN KRITIKANKU YANG MENGOYAK TUBUH SENDIRI


Bosen gak aku nulis panjang terus?
Mau tahu gak kenapa aku begini?

Mungkin hanya Tuhanku, jasadku dan nyawaku yang tahu sampai sebelum tulisan ini aku publis bahwasannya berbicara sendiri adalah kebiasaan anehku. Terlebih ketika hanya kamar yang memenuhi bola mataku. Tapi aku yakin, bukan hanya aku saja yang seperti itu. Kamu juga pasti sering berbicara dengan dirimu sendirikan? Didalam hati tentunya. Coba sadarkan diri kalian, selama kalian membaca tulisan ini pun kalian pasti berbicara sendiri. Misal “Ih naha si Ew jiga nu gelo?” (hehe)
“Talk Self” mungkin biasa yah, tapi apa jadinya jika itu dilakukan sambil bersuara atau bahkan teriak-teriak? Jujur saja, aku menikmatinya apalagi jikalau ditambah nyermin (read: bercermin), sambil memainkan mimik muka atau bermain mata.
Ngomongin apa? Segala macem, mulai dari menyemangati diri sendiri atas suatu kegagalan, membayangkan apa jadinya ya kalo aku ada disituasi A, aku harus ngomong apa. Atau terkadang tentang pertanyaan “Kenapa laki-laki mencintai wanita?”, “Bisakah kita hidup tanpa sepatu?”, “Kenapa mandi sore itu susah?” atau bahkan bertanya tentang “Kenapa negeri ini seperti ini” yang pada akhirnya ku tak bisa menuhan untuk mengeluarkan sumpah serapah kepada siapa saja yang aku anggap bersalah. Dan juga lain-lain pertanyaan yang pada akhirnya aku tanyakan pada diri sendiri dan dijawab oleh diriku sendiri.
Saking berisiknya kepalaku, aku sudah tiada daya lagi. Akhirnya menuangkannya pada tulisan membuatku merasa ada orang lain yang mau menampung sebagian pikiranku. Asa na teh teu beurat teuing kitu sirah aku teh.
Lalu kenapa gak disimpen aja di note? Atau di file word? Atau di blog?
Kenapa harus share di facebook?
Karena facebook punya fitur kenangan wkwk
Jadi seneng aja bisa diingetin hal2 yang pernah kita tulis satu tahun, dua tahun bahkan sepuluh tahun kebelakang. Disana aku bisa menilai diriku sendiri, melihat sejauh apa aku berkembang dan tumbuh dewasa. Kadang ujungnya jadi menertawai diri sendiri seperti “andaaiii aing kok alay pisan yah” seperti itu kiranya.
Terkait apa yang aku tulis, mungkin kalian setuju kalo aku sering tulis hal-hal bernada kritik tentang apapun itu. Boleh dong mengkritik? Bolehlah yah?
Tapi memang kadang ada beberapa atau gak tahu mungkin semua kritikanku itu seolah-olah ngritik diri aku sendiri. Kasarna mah, ngalebok omongan sendiri. Bener ga?

Misal tentang pertanyaanku akan peran pemuda di desa, menaha-nahakan, dan mengwhy-whykan. Padahal diri sendiripun gak ada peran sertanya dimasyarakat, komo deui di desa.
Atau kritik2 lain, yang bar2 aku suarakan tapi tanpa menawarkan solusi apalagi aksi.
Yayaya, emang brensyek iyaaaa
Maka dari itu dengan penuh rasa hormat, aku mohon izin untuk terus meracau dalam tulisan. Karena menulis adalah partisi tambahan kepalaku.
He he he he

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU INGINNYA HARTA, TAHTA DAN CINTA

Harta, Tahta dan Wanita Eh apaaa harta, tahta, dan pria? Yaudah harta, tahta dan cinta aja gimana? Katanya laki-laki bisa hancur gara2 tiga hal itu yah? Hidup memang tak lepas dari macam2 urusan yg kadang jelimet sampe gak habis pikir. Terkhusus dalam hidup seorang lelaki, konon ada 3 hal yg saling berkaitan satu-sama lain. Pertama mengenai harta. Harta itu identik dengan benda2 materil. Uang segepok misalnya. Ini memang menjadi pikiraneun para laki, sabab mereka wajib pisan menafkahi keluarganya. Karena sesoleh-solehnya wanita, makannya tetep pake duit bukan pake cinta duuul. "bi meser beas, sakilo sabaraha? " " sarebu cinta jang! " Mashook pak eko mashook :((( Lalu gimana harta bisa menghancurkan laki? Harta itu dicari, dan nyarinya gak semudah mengiceupkan kedua  mata. Kadang karena kalap dan gelap mata, segala cara digiles sampe tak pandang baik buruk, haram halal. Kedua tentang tahta. Kekuasaan, jabatan, posisi. Hal2 semacam itu jelas

UNBOXING CAPRES 2019

Berhubung saya sudah tahu partai mana yg cocok dengan kriteria (saya). Step selanjutnya biar gak jadi pemilih OON tanggal 17 nanti, maka perlulah saya UNBOXING CAPRES dan CALEG2 yg diusung oleh partai ini. Partai apa sih? (niatnya pengen maen rahasia2an tapi gatel wkwk) Yaaa PKS guys! Oke, pertama saya UNBOXING dulu Capresnya ya. Udah jelaa ya, PKS ini mengusung PRABOWO-SANDI. Bisa dibilang, kubu ini penantang petahanan dengan jumlah partai koalisi yg sangat minim kalah lah kalo dibanding lawan mah. Ditambah kalo ngomongin elektabilitas, wah lumayan jauh (katanya). Belum lagi rumor2 mengenai track record Prabowo di tragedi 98. Terus katanya jauh dari kehidupan warga sipil, karena background nya yg TNI-AD. Terus suka ditanyain "Pak Prabs jumatan dimana?" Iya yah, Pak Prabs kan lahir dari keluarga beda agama. Ibunya kristen bapaknya islam. Aing jadi bertanya, kenapa ijtima ulama pilih pak prabs ya? Apakah ini ulama abal2? (tanyaku dalam hati. Aih) ASLI ADA YG TAHU GAK

MILLENIALS NASOL TAK LAWAN PROPOSAL TANPA LAPORAN #PemudaMendesa – Widia Damayanti for Anti Corruption Youth Camp 2017

MILLENIALS NASOL TAK LAWAN PROPOSAL TANPA LAPORAN #PemudaMendesa – Widia Damayanti for Anti Corruption Youth Camp 2017 “Kalau ada ya Alhamdulillah neng, kalau pun gak ada ya Alhamdulillah juga ajalah hehe.. mungkin itu jalan saya untuk terus ikhlas” dengan iringan tawa si gadis desa yang kesehariannya mengajari anak-anak tentang agama itu sedikit asem-asem manis ketika mendapatkan pertanyaan mengenai upahnya mengajari anak-anak desa di madrasah diniyah yang bertempat di Desa Nasol. Gadis itu rutin berangkat setiap sore baik hujan maupun tidak demi membagikan pengetahuan agamanya untuk para anak-anak desa disana. Senada dengan gadis tersebut, wanita separuh baya pun berkata “Ya.. Bersyukur saja.” Hal itu pun tak lupa diamini oleh wanita paruh baya lainnya yang sama-sama berkegiatan mengajari anak-anak mengaji. Memang keteguhan iman menguatkan benih-benih semangat yang tertanam didalam hati mereka, jelas sehingga perasaan ikhlas tak sempat absen. Baik memang istilah tanpa pamrih,