7 Juni
Mimpi pertama: kita bercanda di telpon
Mimpi kedua: mimpi dibonceng sama ayid d vespa, tapi diturunin terus aku naik lagi, terus ayid bilang seminggu ini udah ga ada rasa jdi mulai sekarang kita temenan aja, tapi memalukan aku malah meluk ayid dari belakang, eraat banget.
Mimpi pertama: kita bercanda di telpon
Mimpi kedua: mimpi dibonceng sama ayid d vespa, tapi diturunin terus aku naik lagi, terus ayid bilang seminggu ini udah ga ada rasa jdi mulai sekarang kita temenan aja, tapi memalukan aku malah meluk ayid dari belakang, eraat banget.
23 Juni
Mimpi ketiga: Kamu bertandang ke rumahku
Kulihat beberapa laki-laki yg ku kenal pun bertandang
Ku perhatikan kamu sedang bersua ria di ruang tengah rumahku
Sedangkan beberapa laki-laki yg ku kenal itu berbincang-bincang denganku di dapur
Mimpi ketiga: Kamu bertandang ke rumahku
Kulihat beberapa laki-laki yg ku kenal pun bertandang
Ku perhatikan kamu sedang bersua ria di ruang tengah rumahku
Sedangkan beberapa laki-laki yg ku kenal itu berbincang-bincang denganku di dapur
24 Juni
Mimpi keempat: Ku dapati kamu berjalan di rumahku dan meminta duduk diteras belakang rumahku
Ku sapukan teras itu karena sedikit terkena debu, aku takut mengotori bajumu.
Disana ada keluargaku dan beberapa tetanggaku, kita riang bercengkrama.
Abahku berdiri menggoyangkan pohon pepaya yang tumbuh didekat situ, sampai pepayanya jatuh dan menyuruhku mengambilnya
Tapi tiba-tiba pepaya itu terjatuh kedalam jurang yg tak cukup dalam.
Akupun bergegas minta izin pada abahku untuk masuk kedalam jurang, aku pikir abahku akan melarang tapi ternyata dia datang mengizinkan.
Akupun turun dengan payah menuju pepaya itu, tapi tak kunjung ku temukan padahal rasa-rasanya tak terlalu dalam dia terjatuh.
Abahku dan kamu kemudian turun juga dan membantuku
Tiba-tiba ayahku memperlihatkan lubang jurang yg lebih dalam, aku hampir terjatuh. Abahku lalu pamit naik lagi, tersisa aku dan kamu di jurang itu.
Aku melanjutkan pencarianku, menyusuri jurang yg landai dan curam kamu mengikutiku dari belakang.
Mimpi keempat: Ku dapati kamu berjalan di rumahku dan meminta duduk diteras belakang rumahku
Ku sapukan teras itu karena sedikit terkena debu, aku takut mengotori bajumu.
Disana ada keluargaku dan beberapa tetanggaku, kita riang bercengkrama.
Abahku berdiri menggoyangkan pohon pepaya yang tumbuh didekat situ, sampai pepayanya jatuh dan menyuruhku mengambilnya
Tapi tiba-tiba pepaya itu terjatuh kedalam jurang yg tak cukup dalam.
Akupun bergegas minta izin pada abahku untuk masuk kedalam jurang, aku pikir abahku akan melarang tapi ternyata dia datang mengizinkan.
Akupun turun dengan payah menuju pepaya itu, tapi tak kunjung ku temukan padahal rasa-rasanya tak terlalu dalam dia terjatuh.
Abahku dan kamu kemudian turun juga dan membantuku
Tiba-tiba ayahku memperlihatkan lubang jurang yg lebih dalam, aku hampir terjatuh. Abahku lalu pamit naik lagi, tersisa aku dan kamu di jurang itu.
Aku melanjutkan pencarianku, menyusuri jurang yg landai dan curam kamu mengikutiku dari belakang.
Terlampau jauh kita menyusuri jurang itu, tiba-tiba kita bertemu dengan seorang wanita dan kau berbicara dengannya.
Kau bilang padanya untuk tidak mengikutimu berjalan di jurang, kau suruh dia berjalan diatas dan nanti saja berbicaranya.
Aku memintamu untuk menemani wanita itu saja, dan membiarkanku mencari pepaya itu sendirian. Kau menolak dan berbicara lagi dengan wanita itu supaya tidak ikut.
Aku merasa tidak enak dengan wanita itu, tapi aku juga tidak bisa memaksamu.
Wanita itu menyerah dan berjalan diatas, dijalan yg nyaman. Sedangkan kita melanjutkan pencarian kita.
Jurang yg kita susuri berubah menjadi lorong-lorong penuh cerita, setiap sudut lorong yg kita lewati memperlihatkan segala macam aktivitas, ada yg bernyanyi, belajar, akting, mengobrol, berlari, menonton TV, dan terakhir ketika kita akan melewati sebuah pintu keluar, ada segerombolan orang yg sedang menari. Tarian mereka sangat unik dan indah, kau pun meminta izin untuk mengambil potret mereka. Bahkan mengajak aku dan mereka untuk melakukan grufie. Aku mengiyakan, tapi ketika segerombolan org itu sedang berbaris, aku melihat seorang anak yg tertimpa daun pintu, aku tak paham kenapa itu terjadi. Aku pun berlari menahan pintu itu, diikuti kamu yg membantuku. Anak itu merintih kesakitan, lalu kupijit kakinya..
Ah sayang, hanya sampai situ...
Ku harap, malam ini adeganmu datang lagi...
Kau bilang padanya untuk tidak mengikutimu berjalan di jurang, kau suruh dia berjalan diatas dan nanti saja berbicaranya.
Aku memintamu untuk menemani wanita itu saja, dan membiarkanku mencari pepaya itu sendirian. Kau menolak dan berbicara lagi dengan wanita itu supaya tidak ikut.
Aku merasa tidak enak dengan wanita itu, tapi aku juga tidak bisa memaksamu.
Wanita itu menyerah dan berjalan diatas, dijalan yg nyaman. Sedangkan kita melanjutkan pencarian kita.
Jurang yg kita susuri berubah menjadi lorong-lorong penuh cerita, setiap sudut lorong yg kita lewati memperlihatkan segala macam aktivitas, ada yg bernyanyi, belajar, akting, mengobrol, berlari, menonton TV, dan terakhir ketika kita akan melewati sebuah pintu keluar, ada segerombolan orang yg sedang menari. Tarian mereka sangat unik dan indah, kau pun meminta izin untuk mengambil potret mereka. Bahkan mengajak aku dan mereka untuk melakukan grufie. Aku mengiyakan, tapi ketika segerombolan org itu sedang berbaris, aku melihat seorang anak yg tertimpa daun pintu, aku tak paham kenapa itu terjadi. Aku pun berlari menahan pintu itu, diikuti kamu yg membantuku. Anak itu merintih kesakitan, lalu kupijit kakinya..
Ah sayang, hanya sampai situ...
Ku harap, malam ini adeganmu datang lagi...
Komentar
Posting Komentar